Rabu, 29 Desember 2021

Hukum Melakukan Sujud Tilawah Menurut para Ulama Mazhab

 


Sujud tilawah dilakukan ketika seorang Muslim membaca atau mendengar penggalan dari surat Al Qur'an yang termasuk ayat sajdah, baik ketika sedang sholat maupun tidak.

Bila dilakukan dalam sholat, saat membaca ayat Alquran selepas Al-Fatihah, lalu menemukan ayat sajdah, maka orang tersebut disunahkan untuk bersujud, lalu kembali berdiri untuk melanjutkan bacaan sholatnya tadi. Jika aktivitas sholat saja bisa disela dan disisipi dengan sujud tilawah, apalagi dalam keadaan tidak sedang sholat.
Ayat sajdah biasanya ditandai dengan tanda baca seperti kubah atau tugu, ada pula yang membuat tulisan kecil as-sajdah. Tanda tersebut bisa saja terletak di pinggir halaman dengan ayat tersebut, bisa juga berada di ujung atau akhir ayat sajdah. Letak tanda berbeda-beda, tergantung pada cetakan mushaf.


Hukum Mengerjakan Sujud Tilawah


Berdasarkan dari dalil-dalil di atas dan banyak lagi dalil lainnya, para ulama umumnya mengatakan bahwa sujud tilawah hukumnya sunnah. Namun kalau kita perdalam lagi, sebenarnya ada sedikit variasi hukum yang mereka kemukakan.


1. Pendapat mazhab Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah


Mereka sepakat mengatakan bahwa hukum sujud tilawah adalah sunnah muakkadah. Dalam pandangan mereka, sujud tilawah ini tidak menjadi wajib, karena Rasulullah SAW pernah juga tidak melakukan sujud tatkala membaca atau dibacakan ayat sajdah, yaitu sebagaimana disebutkan di dalam riwayat berikut ini:
Dari Zaid bin Tsabit berkata, "Aku membaca surat An-Najm di depan Nabi SAW namun beliau tidak melakukan sujud. (HR Bukhari dan Muslim)


2. Pendapat mahzab Al-Hanafiyah


Cukup menarik kalau kita pelajari mazhab ini khususnya dalam hal sujud tilawah. Sebab mereka lah satu-satunya mazhab yang mengatakan bahwa hukum sujud tilawah itu wajib. Keterangan seperti itu bisa kita telusuri di dalam kitab Fathul Qadir jilid 1 halaman 382.

Untuk itu di antara dalil yang mereka gunakan adalah sabda Nabi Muhammad SAW:

Sujud itu wajib bagi mereka yang mendengarnya (ayat sajdah)
Namun hadits ini menurut Az-Zayla'i adalah hadits yang gharib, sebagaimana kita baca dalam kitab Nashburrayah jilid 2 halaman 178.


Namun para ulama di kalangan mazhab Al-Hanafiyah tentu saja tidak hanya bergantung pada satu hadits ini saja. Ternyata mereka juga menggunakan hadits tentang syetan yang menangis melihat anak Adam bersujud. Di atas tadi kami sudah tuliskan haditsnya.


3. Pendapat mazhab Al-Malikiyah


Kalau kita baca dalam kitab Jawahirul Iklil jidil 1 halaman 71, kita akan dapati ternyata para ulama di dalam mazhab ini agak kurang kompak. Sebagain bilang bahwa sujud tilawah itu hukumnya sunnah yang bukan muakkadah. Sebagian lainnya mengatakan hukumnya fadhilah (keutamaan).


Yang bilang hukumnya sunnah ghairu muakkadah adalah Ibnu 'Athaillah dan Al-Fakihani Sedangkan yang mengatakan hukumnya fadhilah adalah Al-Baji dan Ibnu Katib.


Ayat-ayat Sajdah


Ada 15 ayat yang telah disepakati para ulama sebagai ayat sajdah. Lengkapnya ayt-ayat itu adalah sebagai berikut:


1. Surat Al-A'raf:206


Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud


2. Surat Ar-Ra'd: 15

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari


3. Surat An-Nahl: 49

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari

Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri

4. Surat Al-Isra': 107

Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud

5. Surat Maryam: 58

Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis

6. Surat Al-Hajj: 18

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon- pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki


7. Surat Al-Hajj: 77

Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebaikan, supaya kamu mendapat kemenangan

8. Surat Al-Furqan: 60

Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)

9. Surat An-Naml: 25

agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan

10. Surat As-Sajdah: 15

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri

11. Surat Shaad: 24

Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat

12. Surat Fushshilat: 37

Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah

13. Surat An-Najm: 62

Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)

14. Surat Al-Insyiqaq: 21

Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud

15. Surat Al-'Alq: 19

sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)

Tata Cara Sujud Tilawah

Sujud tilawah dilakukan hanya sekali saja, baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Di dalam shalat, begitu selesai membaca ayat sajdah, kita disunnahkan untuk langsung sujud, tanpa ruku' atau i'tidal. Sujudnya hanya sekali dan langsung berdiri kembali untuk meneruskan bacaan yang tadi sempat terjeda untuk sujud.

Sujud tilawah di dalam atau di luar shalat dilakukan di tengah dua takbir. Maksudnya, sujud itu dimulai dengan takbir lalu sujud lalu bangun dari sujud dengan takbir juga.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


0 komentar:

Posting Komentar